Makna Barokah

Diposting oleh Unknown on Sabtu, 15 Juni 2013



Barokah, (atau dalam istilah jawa sering disebut dengan berkat) adalah sebuah istilah yang bersumber dari ajaran Islam. Istilah barokah dalam nash Al-Qur’an dan Al-Hadits kerap dimasukkan pada beberapa permasalahan yang menyangkut pada kenikmatan; baik berupa makanan, harta benda maupun sebuah perbuatan meliputi pernikahan, belajar-mengajar mengajar, pekerjaan dan lain sebagainya.
Seiring berjalannya waktu, dan keilmuan Islam semakin enggan untuk dipelajari maka pemaknaan beberapa istilah dalam Islam semakin membias dan seolah sulit untuk didefinisikan. Sebagian orang yang tak mau berpikir panjang akan mengartikan beberapa istilah dalam Islam dengan apa yang didapatinya dalam keseharian, sementara yang ingin disebut dengan muslim yang intelek (berwawasan luas) beranjak menghimpun data dari literatur zaman dahulu dan digabungkannya lah beserta praktek di masyarakat, namun tetap mengabaikan rambu-rambu syariat. Kemudian dari keduanya apa yang akan terjadi? justru membuat Islam semakin jauh dari ajarannya.
Mengapa demikian? ya. Karena keduanya menempatkan hawa nafsu dan pemikiran mereka seolah lebih tinggi atau setara dibanding penjelasan yang Allah dan Rasulnya berikan melewati Al-Quran dan Al-Hadits. Akibatnya, perbuatan syirik merajalela disebabkan pemikiran mereka membolehkan memohon barokah dari sebuah telur yang dipecahkan dalam hajatan pernikahan, kembang tujuh rupa pemberi manfaat yang dikalungkan di leher pengantin pria, dan lain sebagainya. Atau justru akibatnya membuat orang mengecilkan makna barokah, penyebabnya hanyalah karena yang mereka ketahui barokah adalah satu porsi makanan yang lengkap dengan nasi dan lauk pauknya yang disebut‘berkatan’.
Untuk mengembalikan pembiasan makna tersebut, mari kita coba menilik arti kata ‘barokah’ dari asalnya.


MAKNA BAHASA
Dalam bahasa Arab, barokah bermakna tetapnya sesuatu, dan bisa juga mempunyai makna bertambah atau berkembangnya sesuatu an-namaa waz ziyaadah (النماء وازيادة)[1].
Maka untuk mendoakan seseorang agar mendapatkan barokah dikatakan at-tabriik (التبريك), sementara usaha mendapatkan barokah (ngalap barokah) dikatakan at-tabarruk  (التبرك)
Makna Istilah
Adapun makna barokah secara istilah (dalam Al Qur’an dan Al-Hadits) adalah langgengnya kebaikan, atau kadang pula barokah bermakna bertambahnya kebaikan dan suatu saat bisa bermakna kedua-duanya[2]. Sebagaimana do’a keberkahan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sering kita baca saat tasyahud mengandung dua makna seperti yang disebut di atas.
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Maksud dari ucapan do’a “keberkahan kepada Muhammad dan keluarga Muhammad karena Engkau telah memberi keberkahan kepada keluarga Ibrahim. Do’a keberkahan ini mengandung arti pemberian kebaikan karena apa yang telah diberi pada keluarga Ibrahim. Maksud keberkahan tersebut adalah langgengnya kebaikan dan berlipat-lipatnya atau bertambahnya kebaikan. Inilah hakikat barokah”[3].
Ini berarti Barokah adalah kebaikan yang bersumber dari Allah, yang kebaikan itu dapat menjadi langgeng dan bahkan menambah kedekatan seorang yang diberi kepada Allah yang Maha Memberi.
Permasalahan seperti ini banyak kita dapati dalam masyarakat, dan mudah untuk dikenali. Misalkan dalam sebuah kasus harta kekayaan; suatu kekayaan yang diberikan kepada seseorang dan berbarokah akan menjadikan pemiliknya lebih dekat dengan Allah, ibadahnya semakin istiqomah dan semakin membaik.
Namun sebaliknya, jika kekayaan yang diberikan kepada seseorang adalah istidraj. Justru akan membuatnya semakin tamak dan semakin jauh dari Sang Pencipta. Allahu a’lam bish showab
terakhir, marilah kita berdoa kepada Allah agar kenikmatan yang telah diberikanNya berbarokah. dapat menetapkan langkah kita dalam ketaatan kepada Allah, atau bahkan dapat semakin mendekatkan kepadaNya. dan kita berlindung kepada Allah dari pemberian yang menjadi istidraj, dan semakin menjauhkan orang yang diberinya dari Allah Ta’ala…

—————————————————————————————–
foot notes:
[1] Mu’jam Maqoyisil Lughoh, Ibnu Faris, 1/227-228 dan 1/230. Dinukil dari At Tabaruk, Dr. Nashir bin ‘Abdurrahman  bin Muhammad Al Judai’, Maktabah Ar Rusyd Riyadh, 1411 H, hal. 25-26
[2] Dr. Nashir Al Judai’ dalam At Tabaruk, hal. 39
[3] Jalaul Afham fii Fadhlish Sholah ‘ala Muhammad Khoiril Anam, Ibnu Qayyim Al Jauziyah, Darul ‘Urubah Kuwait, cetakan kedua, 1407, hal. 308 Description: Makna Barokah Rating: 3.5 Reviewer: Unknown ItemReviewed: Makna Barokah

{ 0 komentar ... read them below or add one }

Posting Komentar